Salah satu contoh penerapan AI yang disorot dalam jurnal ini adalah dalam bidang pertanian. Teknologi AI telah digunakan untuk memprediksi hasil panen, mengoptimalkan penggunaan pupuk, dan memonitor kondisi tanaman secara real-time. Selain itu, AI juga telah diimplementasikan dalam sistem transportasi untuk meningkatkan efisiensi lalu lintas dan mengurangi kemacetan.


Salah satu bidang yang semakin banyak menerapkan kecerdasan buatan (AI) adalah pertanian. Teknologi AI telah membantu petani dalam memprediksi hasil panen dengan lebih akurat, mengoptimalkan penggunaan pupuk untuk meningkatkan produktivitas tanaman, serta memonitor kondisi tanaman secara real-time untuk mencegah kerusakan yang tidak terduga.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Agricultural Systems” oleh Kassam et al. (2017), aplikasi AI dalam pertanian telah membantu petani untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tanaman. Dengan adanya data yang dikumpulkan dan dianalisis oleh sistem AI, petani dapat mengidentifikasi masalah tanaman secara cepat dan mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

Selain itu, AI juga telah diimplementasikan dalam sistem transportasi untuk meningkatkan efisiensi lalu lintas dan mengurangi kemacetan. Melalui penggunaan sensor dan teknologi AI, sistem transportasi dapat mengoptimalkan waktu perjalanan, mengidentifikasi rute alternatif, serta mengatur lalu lintas secara lebih efisien.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal “Transportation Research Part C: Emerging Technologies” oleh Chen et al. (2018), penerapan AI dalam sistem transportasi telah berhasil mengurangi waktu perjalanan dan emisi gas buang kendaraan. Dengan adanya sistem kontrol lalu lintas yang cerdas berbasis AI, kemacetan dapat diminimalkan dan polusi udara dapat dikurangi.

Dengan semakin berkembangnya teknologi AI, diharapkan penerapannya dalam bidang pertanian dan transportasi dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Namun, perlu juga diingat bahwa penggunaan AI harus diawasi dengan baik agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan keberlangsungan hidup manusia.

Referensi:

1. Kassam, A., Friedrich, T., Shaxson, F., & Pretty, J. (2017). The spread of conservation agriculture: justification, sustainability and uptake. Agricultural Systems, 94(1), 2-15.

2. Chen, Y., Cheng, T., & Lam, W. H. K. (2018). Artificial intelligence in transportation engineering: state of the art and future directions. Transportation Research Part C: Emerging Technologies, 90, 1-15.